PRS – Dalam sebuah pengumuman yang dinanti-nantikan, RSUD Dr. Hendrikus Fernandez Larantuka akhirnya mengungkap hasil Audit Maternal Perinatal Surveilance Respon (AMP SR) mengenai kematian Ibu Novita Uba Soge (NS), melalui sebuah konferensi pers yang digelar bersama awak media pada Selasa, 23 April 2024, pukul 10.00 WITA.
Namun, pengungkapan tersebut tidak lepas dari sorotan tajam dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Flores Timur.
Dalam press release yang disampaikan, RSUD Dr. Hendrikus Fernandez Larantuka secara rinci memaparkan kronologi kejadian yang mengakibatkan kematian Ibu NS dan anaknya.
Namun, GMNI Flotim menilai bahwa ada aspek yang sengaja disembunyikan dari publik oleh pihak RSUD terkait dengan hasil AMP SR tersebut.
Sekretaris DPC GMNI Flotim mengungkapkan bahwa dalam press release tersebut, hanya disampaikan penyebab kematian Ibu NS, sementara penyebab kematian anaknya tidak dijelaskan secara rinci.
Hal ini bertentangan dengan hasil advokasi yang menunjukkan bahwa kondisi bayi dalam keadaan normal sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi.
“Dari hasil advokasi yang kami lakukan, pihak keluarga memeriksakan kesehatan bayi melalui USG di RSUD Dr. Hendrikus Fernandez. Namun, informasi mengenai kondisi bayi tersebut tidak diungkapkan dalam hasil AMP SR. Hal ini memunculkan pertanyaan besar dari masyarakat,” ujar Bung Soge.
GMNI Flotim juga menyoroti bahwa hasil AMP SR yang disampaikan oleh RSUD tidak memberikan jawaban yang memuaskan mengenai akar permasalahan dari kematian Ibu NS.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.