Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Masa Aksi Simpatisan Jeriko Kami Beri 3 SKS Untuk Partai Demokrat

Reporter : Hendrik (Tim) Editor: Redaksi
Poros NTT News

” Simpatisan Jeriko tidak akan turun hari ini kalau saja pihak Kepolisian mau berkoordinasi baik dengan Satgas Covid-19 Kota Kupang dan Partai Demokrat agar kegiatan ini tidak dilaksanakan, kalau begini kan yang rugi masyarakat Kota Kupang,”jelas Herison.

Menurutnya berdasarkan aturan, Kota Kupang saat ini ada pada PPKM Level III, sehingga kegiatan yang melibatkan banyak orang (kerumunan) tidak boleh dilaksanakan. “Sesuai instruksi Kementrian no.14 tahun 2022 Pasal 3 huruf O jelas dikatakan disana bahwa ketika Covid ada pada level III, maka kegiatan seminar atau apapun harus dihentikan sementara, jelas itu bahkan ada Perwali dan himbauan satgas” tegasnya lagi.

Simpatisan Jeriko juga menilai bahwa, pelaksanaan kegiatan Partai Demokrat tersebut semata-mata hanya untuk memenuhi atau memuaskan kepentingan petinggi Partai Demokrat asal NTT yakni Beni Kabur Harman ( BKH) dan Anita Gah tanpa mempedulikan masyarakat Kota Kupang yang sementara berjuang melawan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Jonathan Gah dalam orasinya, menuntut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono ( AHY) agar mengklarifikasi dan menjelaskan kenapa Leonardus Lelo yang ditetapkan sebagai Ketua DPD Demokrat NTT padahal berdasarkan hasil Musyawarah Daerah Partai Demokrat NTT Jeriko unggul atas Leo (12 vs 11).

Baca Juga :  Turunkan Angka Stunting di TTU, Save The Children Lakukan Pelatihan Emo Demo

“Kami minta AHY selaku ketua umum Partai Demokrat menjelaskan kenapa angka 12 bisa kalah dari 11,”tegas Jonathan Gah.

Berdasarkan pantauan media ini, selain simpatisan Jeriko aksi ini diikuti juga oleh beberapa aliansi mahasiswa peduli Demokrasi di Kota Kupang. Sementarai itu, terlihat sekitar ratusan Polisi diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut. Para petugas kepolisian tersebut ditempatkan di kedua pintu masuk dan di depan halaman hotel tersebut.

Situasi aksi sempat memanas beberapa kaliĀ  terlibat saling dorong dengan pihak Kepolisian. Hal ini disebabkan karena masa aksi beberapa kali mencoba memaksa menerobos barikade polisi untuk bertemu petinggi Partai Demokrat, namun berhasil dihadang polisi.