Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Symposium Internasional SVD di Unwira Kupang, Beri Pandangan Misi Kristen Tentang Tantangan Dunia Saat Ini

Reporter : Redaksi
Poros NTT News
Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang jadi tuan rumah penyelenggaraan Symposium Internasional SVD Asia Pacific Zone (ASPAC) Missiological Education and Research (MER).

Kupang,Porosnttnews.com– Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang NTT, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Symposium Internasional SVD Asia Pacific Zone (ASPAC) Missiological Education and Research (MER).

Symposium Internasional ternyata berlaku 5 tahun sekali jadi untuk Indonesia memperoleh kesempataan saat ini diselengarakan di Provinsi NTT, tepatnya di Unwira Kupang .

Hadir pada saat itu, dari Unwira Kupang-NTT   (Pater Dr.Philipus Tule, SVD), Director of Institute of Indian Culture (Prof Dr.sebasian M.Michael,SVD), General Mission Secretari Rome (Dr. Stanis  T. Lasar, SVD), Coordinator of ASPAC & Direktori of Sanskriti Nei Of Cultural Research Guwahati, India ( Dr. Jose K.Jacob, SVD).

Prof Dr.Sebasian M.Michael,SVD melantunkan rasa syukur  semoga kalian semua baik-baik saja dengan kasih karunia Tuhan.

“Kami bersyukur kepada Tuhan karena menjaga kami semua baik-baik saja di masa Covid ini meskipun banyak tantangan.”

Dari Unwira Pater Dr.Philipus Tule, SVD mengatakan Pada  Catatan Konsep dari ASPAC MER conference kami, yang berlangsung di Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Provinsi NTT- Indonesia pada hari Rabu,22/06/2022 ini.

Baca Juga :  Ketum Bakopam: Orang Pintar Tapi Jahat dan Disebarluaskan oleh Orang Baik Tapi Bodoh

Diri-Nya Memberi pandangan tentang tantangan Misi Kristen di dunia terkait dengan beberapa karakteristik dunia saat ini.

Sebab banyak pemikir hari ini mulai Antropolog terkemuka, Sosiolog dan lain-lain, telah menggambarkan situasi kontemporer sebagai dunia yang mengglobal, postmodem dan post-truth.

“Pergerakan dunia secara bertahap dari tradisi, modernitas dan post modernitas telah lama dan rumit,” ungkap Dr.Philipus Tule, SVD.

Pada abad ke-16 situasi di Eropa berubah secara radikal. Kekaisaran Romawi menjadi hancur, sebaliknya, berbagai bangsa muncul dan mereka menegaskan otoritas, identitas, dan otonomi mereka.

Semangat Nasionalisme di berbagai negara Eropa, diikuti oleh gerakan Reformasi dan perpecahan berikutnya dalam agama Kristen memicu mutasi sosial dan budaya yang cepat.