Begitulah laku kaum sufi atau para spiritualis meniti jalan sirotal musthakin hingga mampu menggamit hidayah, asyik menikmati mawaddah dan warachmah, tiada pernah berhenti dan lelah sampai ke pemakaman indah bertaman asri dengan batu nisan yang terukir cantik oleh diri sendiri semasa hidup.
Hingga akhirnya para peziarah berdatang ingin berkirim do’avdan shalawat ingin mengetuk langit sampai Tuhan membuka pintu
istana-Nya penuh senyum terkulum, penanda suka cita bahagia. Dan semua peziarah pun ikut menikmati suka ria kegembiraan itu.Mukira, kau pun terlelap nyenyak dalam nikmat bersamaku, setelah lelah berjalan dalam kesunyian yang senyap. (** Hendrik )
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.