Kupang,PRS – Pada pemilu tahun 2024, Indonesia dengan jumlah penduduknya yang mencapai 409.614.444 orang, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), telah menunjukkan kecenderungan untuk memilih pemimpin yang membawa karakter dan sikap kepemimpinan yang sarat dengan strategi.
Hal ini terjadi setelah periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi), di mana kepemimpinan populis telah terlewati pada periode 2014-2019, dan sistem sikap strategis yang diperkenalkan oleh Jokowi pada periode 2019-2024 masih belum sepenuhnya terselesaikan.
Rakyat Indonesia, yang memiliki beragam latar belakang dan pandangan politik, sepertinya telah menyadari pentingnya memilih pemimpin yang mampu melanjutkan dan memperkuat sistem kepemimpinan strategis yang telah diperkenalkan oleh Presiden Jokowi.
Meskipun masih ada sejumlah tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, rakyat Indonesia berkomitmen untuk memilih pemimpin yang dapat menjalankan strategi tersebut.
Pendapat ini tampaknya mencerminkan apa yang diungkapkan oleh Budiman Sojatmiko dalam dialog di TV One beberapa waktu yang lalu, ketika ia mendeklarasikan dukungan terhadap Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto di Malang.
Namun, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam dinamika politik, terutama ketika menjalani proses pemilihan pemimpin.
Pertanyaan yang muncul adalah siapa yang akan menggantikan Jokowi dan para legislator yang saat ini menjabat setelah pemilu 2024?
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.