Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Misi Kristen di Dunia Unwira Kupang Jadi Tuan Rumah Symposium Internasional SVD

Editor: Hendrik
Poros NTT News

Dari Tuhan, Wahyu , kebenaran mutlak, gereja dan ajarannya, bahwa ada berbagai jenis dan bentuk pengetahuan, ilmiah, estetika, agama, politik, sejarah, mitis, teologis, dan filosofis dengan logika yang berbeda.

“Kita hidup di dunia yang pluralistik, terfragmentasi dan ambigu, di mana kontradiksi tidak dapat dihindari.”

Apa lagi sikap dan pendekatan Kristen terhadap Post-modernitas beragam, kompleks, ambigu dan membingungkan.

Jadi Secara alami pendekatan teologis terhadap Postmodernitas beragam dan bahkan kontradiktif. Kesalahan yang mungkin kita buat adalah bahwa kita bekerja dengan paradigma modernitas yang ketinggalan zaman dengan supremasi rasionalitas dan kekuatan absolut subjek manusia.

Maka diskusi kita hari ini, tentang misi dan dalam pendekatan kita terhadap agama dan budaya lain, kita harus kritis terhadap pranggapan kita.

Sebab gerakan budaya postmodern adalah proses yang berkelanjutan dalam masyarakat disemua bidang kehidupan manusia, dan komunitas iman Kristen tidak dapat mengabaikannya, tetapi harus berpartisipasi di dalamnya dan berkontribusi dengan cara yang kreatif.**

 

 

Baca Juga :  Puncak Adegan OMK Stasi Kawaliwu Mengilustrasikan Kisah Sengsara Yesus