Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ujian Berbasis Online, Ikhtiar SMPN Waiwaru Tunjukan Kemampuan IT Siswa

Reporter : Teddi L Editor: Redaksi
Poros NTT News

“Ada 89 siswa dan sudah termasuk kelas 9 yang baru-baru ini selesai ujian kelulusan,” terangnya.

“Perangkat IT dan Gedung Sekolah Masih Minim.”

Kepsek Elias Bengaman juga menjelaskan, sejak sekolah ini berdiri, masih ada banya keterbatasan, salah satunya adalah saran pendukung pembelajaran seperti komputer dan gedung sekolah.

Selama ini, kata dia, media pendukung pembelajaran seperti komputer dan gedung masih menjadi masalah bagi mereka.

Akibat dari terbatasnya gedung sekolah, terpaksa ruangan kepala sekolah harus berada di gudang penyimpanan barang-barang. Begitu juga dengan ruangan para guru, mereka pun rela satu ruangan dengan kepala sekolah agar gedung yang lain bisa dimanfaatkan oleh peserta didik.

Kendati demikian, semangat para guru untuk mencerdaskan serta membentuk karakter anak bangsa tetap mereka perjuangkan.

“Disini ada chromebook dan komputer tapi jumlahnya tidak seberapa, sementara tiap tahun ada tiga puluhan anak masuk kesini,” terangnya.

Sekolah ini, sebut dia, menjadi pilihan anak-ana di tiga desa untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan disana. Tiga desa itu yakni, Desa Jontona, Todanara dan Watodiri.

Baca Juga :  Kepsek SMPN 1 Adonara Barat Hadirkan Jenis Tarian dari Sabang hingga Merauke

Karena itu, setiap tahun perlu ada peningkatan terutama dari sisi fasilitas pendukung agar anak-anak bisa nyaman dan betah dalam belajar.

“Mimpi kami, lulusan dari sini bisa masuk di sekolah-sekolah favorit di Lewoleba dan mampu bersaing dengan anak-anak dari sekolah yang lain, sebab kami dengan terbatasnya beberapa hal itu tapi kemampuan anak kami soal IT kami pastikan bisa bersaing dengan sekolah lain,” tandasnya.

Sementara itu, Yakobus Gowing, salah satu guru pendamping tim IT di sekolah itu berujar bahwa pihaknya konsen memberikan pembelajaran bagi siswa terkait IT.

Namun, sambung dia, pembelajaran lain seperti pembentukan karakter siswa, peningkatan mental serta emosional anak juga menjadi perhatian besar bagi sekolah.

“Bukan saja IT yang kita berikan, edukasi soal pembentukan karakter dan lain sebagainya itu selalu kita genjot, kita mau siswa bisa ‘Merdeka Belajar’ tanpa terkesan ada tekanan dan paksaan dari pihak sekolah,” imbuhnya.**