Demikian Kanisus Pito. Ujan selaku ketua Dewan stasi St.Yohanes Palulus mengapresiasi kreativitas OMK yang selalu rutin pada latihan Drama kolosal.
Anak-anak muda ini telah menunjukkan kemajuan terbaik sehingga umat bisa dibawa ke suasana Jumat Agung.
Hal senada disampiakan oleh Kanser bahwa Drama kolosal sebagai bentuk refleksi dan membina karakter kerohaniaan kaum muda dan mendorong mereka aktif untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kerohanian.
Mengangkat kisah-kisah tentang perjuangan, peperangan, maupun latar tentang zaman kerajaan sangat memberi pesan yang berarti kepada umat agar sungguh-sungguh belajar dari Yesus, yakni rela berkorban dan total memberikan diri untuk orang lain.
Pada intinya manusia lah yang berodsa karena itu hukuman atas dosa harus ditimpakan kepada manusia. Oleh karena itu juruselamat itu harus seorang manusia. Tetapi bukan manusia keturunan Adam melainkan manusia yang suci yang datang dari dalam Allah, melalui rahim seorang perawan. Itulah Yesus.
Maka mari kita memberikan diri secara total kepada sesama dengan menunjukkan sikap rela berkorban dan peduli baik di lingkungan Gereja, masyarakat, bangsa dan negara.”**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.