Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Stasiun Baca Nusantara Dirikan Perpustakaan Digital untuk Siswa SD Watuwawer

Reporter : Teddi Editor: Redaksi
Poros NTT News
Perpustakaan digital yang didirikan Stasiun Baca Nusantara di SDK Watuwawer.(dok.Teddi)

Lembata,Porosnttews.com- Meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya berpatokan pada kemampuan peserta didik atau kompetensi tenaga pengajar yang baik, melainkan didukung juga oleh tersedianya sarana pembelajaran.

Dengan memadainya fasilitas sekolah, siswa bakal lebih nyaman belajar. Mereka juga bisa gampang mengakses informasi yang berkaitan dengan studinya. Dari situ mutu dan kualitas pendidikan bisa meningkat.

Sebut saja perpustakaan. Salah satu dari elemen penting sekolah ini kalau punya cukup bahan bacaan yang beragam maka hasrat siswa untuk membaca tinggi, tetapi jika bahan bacaan yang tersedia minim sudah pasti siswa jenuh.

Adanya kesenjangan siswa dalam mengkonsumsi bahan bacaan di perpustakaan membuat tidak sedikit dari mereka miskin pengetahuan. Kondisi ini fatal dan menjadi bumerang bagi masa depan anak-anak.

Karena itu Stasiun Baca Nusantara mendirikan Perpustakaan Digital di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Watuwawer, Desa Atakore, Kecamatan Atadei. Perpustakaan ini, sengaja didirikan untuk menghadirkan suasana membaca siswa yang jauh lebih adaptif.

Kalau selama ini rata-rata siswa terbiasa mengakses bahan bacaan konvensional, kini mereka harus bisa membaca melalui perangkat elektronik yang disajikan dalam bentuk digital seperti tablet.

Baca Juga :  Anak Sekolah Dasar Katolik di NTT Mampu Menulis Buku Pertama Kali dengan Judul “Yang Terlihat "

Bagi yayasan itu, sudah saatnya anak sekolah diperkenalkan dengan model bacaan digital, sebab perkembangan jaman mengharuskan setiap orang beradaptasi. Para siswa perlahan mulai masuk ke era baru literasi yakini digitalisasi.

“Bentuk perhatian dan kepedulian Yayasan Stasiun Baca Nusantara bagi anak-anak sekolah dasar,” ungkap Mira Prihatini, Koordinator Stasiun Baca Nusantara dalam sambutan singkatnya di hadapan kepala sekolah, para guru dan semua siswa SDK Watuwawer, Kamis (12/5).

Ia menjelaskan, puluhan tablet yang diberikan secara cuma-cuma itu berisikan ribuan bahan bacaan dari berbagai tema sesuai standar bacaan siswa sekolah dasar. Siswa pun diminta rutin membaca di perpustakaan digital.

“Para siswa akan leluasa membaca untuk memperkaya pengetahuannya,” ujar Mira.

Jadi sudah punya perpustakaan digital, Mira menghimbau setiap siswa harus punya kecakapan membaca serta mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain.

Apalagi SDK Watuwawer merupakan satu-satunya sekolah di Lembata yang punya perpustakaan digital.

“Dalam tablet ada ribuan buku, baik cerita anak, dan bacaan lainnya khusus untuk anak,” sambung Mira.

Baca Juga :  Daftar Diri di Muhammadiyah Kupang, Universitas Terkemuka untuk Menghasilkan Lulusan Unggul

“Tugas kami mengajak adik-adik untuk rajin membaca dan belajar karena kalian adalah generasi muda yang akan bangun bangsa ini ke arah lebih baik,” tambahnya.

Pihak sekolah sendiri juga mengakui kalau mereka kesulitan menyediakan bahan bacaan bagi puluhan anak-anak di sekolah itu. Mereka hanya bergantung pada beberapa buku usang yang sudah sangat lama dan terbilang tidak update dengan perkembangan kurikulum.