Padahal sekolah yang harusnya mendapat perhatian penuh dari pemerintah, karena merupakan sekolah di perbatasan Negara.
Salah seorang guru yang bertugas di sekolah tersebut Albertus Kolo mengatakan, memang kondisi gedung sekolah ini sudah tidak layak lagi untuk digunakan karena sangat memprihatinkan.
Ia menuturkan,pada saat musim hujan tiba, kami pasti tidak sekolah, karena atap sekolah banyak yang bolong dan dindingnyapun sudah retak semuanya. Kami takut ada kejadian tak terduga yang bisa berakibat fatal bagi peserta didik maupun para guru” ungkap Albertus.
Albertus mengaku, kondisi ini kami sudah laporkan berulang kali ke pihak pemerintah,dalam hal ini Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) kabupaten TTU, namun hingga hari ini belum ada jawaban ataupun perhatian untuk memperbaiki gedung sekolah tersebut.
Albertus mengharapkan, semoga ke depan ada perhatian dari Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, sehingga ada kenyamanan bagi guru dan siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Untuk diketahui, sekitar 9 orang guru yang bertugas pada Sekolah tersebut,dan memiliki jumlah peserta didik sebanyak 98 siswa, yang terdiri dari 57 siswa laki-laki dan 41 siswa perempuan.**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.