PRS – Pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Adonara dan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menjadi perdebatan selama kurang lebih 8 tahun, sejak masa Gubernur Frans Lebu Raya.
Proyek ini, sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional, memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada tahun 2023.
Selain sebagai jembatan penghubung, proyek ini juga akan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) yang mampu menghasilkan listrik sebesar 300 megawatt.
Proyek ini akan dibiayai secara independen tanpa membebankan pengeluaran negara, dengan anggaran mencapai Rp5,2 triliun.
Notulen Pertemuan di KSP: Kolaborasi Empat Pihak untuk Mempercepat Pembangunan
Pada tanggal 26 Maret 2024, Kepala Staf Presiden Republik Indonesia yang membidangi Infrastruktur, Energi, dan Investasi, Febry Calvin Tetelapta, menggelar rapat di Kantor Staf Presiden.
Rapat tersebut membahas rencana pembangunan PLTAL dan jembatan selat Larantuka. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah perwakilan dari Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, PT. PLN, PT. Tidal Bridge, dan Pemerintah Daerah NTT.
Pemerintah pusat melalui KSP mendukung penyelesaian proyek ini setelah terhambat selama 8 tahun. Kolaborasi empat pihak antara Kementerian PUPR, PT. PLN, PT.
Tidal Bridge, dan Pemerintah Daerah NTT diharapkan dapat mempercepat pembangunan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.