Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Mahasiswa UNIPA Sosialisasi Pencegahan Stunting di Desa Liakutu

Poros NTT News
Pemberian gizi kepada anak-anak stunting di Desa Liakutu.(PorosNTT/Gusti).

Sikka,PRS– Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Indonesia (UNIPA) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Liakutu, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, 6 Juli 2023.

Kegiatan tersebut menginggat permasalahan stunting menjadi serius yang dihadapi oleh banyak anak di Indonesia.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, para mahasiswa UNIPA yang tergabung dalam KKN memilih Desa Liakutu sebagai lokasi untuk menyelenggarakan sosialisasi tentang pencegahan stunting kepada masyarakat setempat.

Dalam sosialisasi, para mahasiswa UNIPA memberikan informasi dan pemahaman kepada warga Desa Liakutu mengenai pentingnya gizi seimbang, nutrisi yang tepat, serta perawatan dan pengasuhan yang baik untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak.

Mereka juga memberikan penjelasan tentang faktor-faktor risiko stunting, seperti pola makan yang kurang baik, infeksi, dan perawatan yang tidak memadai.

Kesempatan ini, Kepala Desa Liakutu dalam sambutannya mengatakan pencegahan stunting sangat penting untuk dijalankan karna bertujuaan menciptakan manusia yang sehat dan berkualitas.

Baca Juga :  Amplifying Gratitude: Cara Ampuh Awali Hidup Penuh dengan Tekanan dan Tantangan

Menuju masa depan Indonesia yang maju, pemerintah pusat menggalakan program pencegahan stunting sampai ke desa.

Kemajuan desa dan negara kedepan harus dipersiapkan dari sekarang salah satunya adalah Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Kami berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih memahami dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari terjadinya stunting pada anak. Kesehatan dan masa depan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama,”ujar kades pada kesempatan tersebut.

Sedangkan petugas gizi posyandu, Ibu Maria Imelda Pasa mengatakan pemberian gizi kepada anak- stunting itu mengikuti standar nasional.

Ia menyampaikan untuk mencegah stunting membutuhkan kerjasama semua pihak. Jangan kami petugas gizi yang datang tapi orang tua anak  tidak datang” katanya.