Seiring dengan Penutupan Bulan Maria Jadi Kesempatan untuk Lebih Mendekatkan Diri

Poros NTT News
Prosesi perarakan Patung Bunda Maria dari lapangan Waekesambi Samapi di di Gereja Paroki Santa Maria Pelindung segala Bangsa Waekesambi.(dok/Siuslaus).

Para umat menyanyikan nyanyian rohani dengan penuh semangat dan pengharapan, menciptakan atmosfer yang mendalam dan penuh keindahan.

Seluruh gereja dipenuhi dengan suara indah dari paduan suara yang mengalun, menggetarkan hati setiap orang yang hadir.

Selain itu, dalam perayaan misa ini, umat juga mengikuti prosesi kecil mengelilingi, sambil membawa patung Santa Maria yang indah dan terhias dengan bunga-bunga segar.

Prosesi ini menjadi simbol penghormatan dan pengabdian kepada Santa Maria serta menggambarkan rasa syukur umat atas perlindungan dan berkat-Nya.

Kepada wartawan, Romo Pastor Paroki Risno menyampaikan pesan kebahagiaan dan harapan.

Ia mengungkapkan bahwa perayaan ini menjadi momen berkat bagi semua umat, dan ia berharap agar kasih dan kehangatan Maria terus menyertai mereka dalam perjalanan hidup mereka.

Perayaan misa ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Katolik di Paroki Santa Maria Pelindung Segala Bangsa Waekesambi, tetapi juga menjadi ajang pertemuan dan kebersamaan umat dalam menjalin ikatan iman yang kuat.

Semua hadirin berharap bahwa bulan Maria tahun depan akan menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan melalui perantaraan Santa Maria.

Baca Juga :  Titik Temu GMRI Dengan Budaya Budha Saat Safari Di Jawa Timur Diawali Ziarah ke Makam Gus Dur

Seiring dengan penutupan bulan Maria ini, umat Katolik di Paroki Santa Maria Pelindung Segala Bangsa Waekesambi dipenuhi dengan semangat dan kegembiraan.

Mereka melangkah keluar dari gereja dengan hati yang penuh sukacita dan semangat untuk terus menghidupkan ajaran.

Reporter: Siuslaus Fendi Reum