Melalui semangat Silo pange pulang , gereja ini telah menorehkan perjalanan sejarah panjang sebagai wujud perekat nilai kerukunan dan persukutuan yang mendorong terlaksananya peletakan batu pertama gedung gereja GMIT Silo.”
Mengakhiri sambutannya Pdt. Yusuf Nakmofa menyampaikan apresiasi dan dukungan pembangunan gedung GMIT Silo Naikoten 1.
“Kiranya pembangunan rumah Tuhan ini dikelola dengan baik oleh panitia pembangunan dan para Pendeta, Majelis, Diaken dan pengajar tetap menetapkan skala prioritas pada pembangunan dan pengembangkan kerohanian jemaat.”
Mari tetap menjaga semangat persekutuan yang rukun, damai dan aman. Atas nama Sinode GMIT Klasis Kota Kupang, kami mengucapkan selamat membangun, kehadiran kami adalah wujud dukungan atas pembangunan GMIT Silo Naikoten 1 Kupang, jelas beliau.
Selain itu, Ketua Panitia Pembangunan Gedung GMIT Silo, Pnt. Franky Telupere dalam sambutannya menyampaikan, “Melalui pergumulan selama kurun waktu 5 tahun dan pelaksanaan detail engineering design selama 1,5 tahun akhirnya hari ini.
“Kami diperkenankan untuk melaksanakan peletakan batu pertama, oleh karena itu pada momen ini kami menghimbau para jemaat, mari bersama kita mambangun rumah Tuhan ini sebagai sarana perekat persukutuan. Kami juga memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Kota guna mendukung pembangunan ini kedepannya,” Jelasnya.
Rangkaian acara kemudian diakhiri dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur VBL, Pj. Walikota Kupang, George Hadjoh, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emelia Nomleni, Perwakilan Kejati Provinsi NTT, Perwakilan dari Kapolda NTT, Ketua panitia pembangunan gedung gereja GMIT Silo Naikoten 1, Pnt. Franky Telupere didampingi oleh perwakilan Sinode GMIT, Majelis Jemaat Harian (MJH) gereja GMIT Silo Naikoten 1, Perwakilan delapan rayon pelayanan, dan disaksikan oleh para Pendeta, Jemaat, Pejabat lingkup Pemerintah Provinsi dan Kota Kupang serta tamu undangan.
Diketahui desain gedung GMIT Silo Naikoten 1 dipilih melalui tahapan sayembara yang diikuti oleh 36 peserta dari seluruh Indonesia dan dimenangkan oleh peserta dari Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.
Ggedung gereja ini diberi tema ” GMIT bersaksi dalam bahasa dan budaya ” yang akan memadukan desain bergaya klasik dan modern.
HumasNTT
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.