Dalam seminar ini muncul berbagai keluhan serupa berkaitan dengan sarana/prasarana dan infrastruktur penunjang lainnya, seperti jalan, jaringan internet, dan jaringan listrik yang tidak menunjang kegiatan pendidikan khususnya di daerah-daerah pelosok nian tana. Selain itu mereka juga mengeluhkan terkait gaji honorer yang masih jauh dari UMP NTT.
Lagi pula Maro pun mengatakan bawah Seperti yang sudah dilakukan advokasi oleh GMNI Sikka beberapa bulan lalu, bahwa masih banyak ditemukan gaji guru honorer di kabupaten Sikka yg masih berkisaran 300.000 – 500.000 per bulan. Dan juga sering terjadi keterlambatan pencairan gaji guru honorer.
Beberapa potret masalah Pendidikan diatas menunjukkan menunjukkan bahwa masih minimnya perhatian pemerintah daerah Sikka di dunia pendidikan.
Hal hal seperti ini jika kita akumulasikan sangat berdampak pada sulit tercapainya pendidikan yang berkualitas yang berakibat pada sumber daya manusi yang di Kabupaten Sikka, tegas Maro.
Lalu sebut Maro, melihat Bupati Sikka dan wakilnya tidak serius menjawabi visi misinya. Yakni terpenuhi hak pendidikan.
“Kepemimpinan Bupati yang masih menyisakan satu tahun, tampaknya mustahil tercapai Sikka bahagia di bidang pendidikan pada tahun 2023.”**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.