Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Tantangan Akses Perguruan Tinggi di NTT, Kristoforus Welin Tanggapi Pernyataan PJ. Gubernur NTT dan Kepala LLDIKTI XV

Poros NTT News
Kristoforus Gega Welin,Mantan Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusa Tenggara Timur (NTT),

Kupang,PRS – Mantan Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusa Tenggara Timur (NTT), Kristoforus Gega Welin, memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Disampaikan Kristo bahwa terkait tantangan keterbatasan akses perguruan tinggi di NTT dalam pidato Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake, dikemukakan data bahwa angka partisipasi kasar pendidikan tinggi anak usia 19 hingga 23 tahun di NTT pada tahun 2022 hanya mencapai 32,48%, sedikit di atas rata-rata nasional yang sebesar 31,16%. Hal ini menunjukkan minimnya akses pelajar ke perguruan tinggi di daerah ini.

Kristoforus Gega Welin mengutip pernyataan tersebut dalam tanggapannya, dan menyatakan bahwa memang perlu ada upaya serius untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT.

Selain itu, ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan biaya kuliah mahasiswa agar dapat dijangkau oleh semua kalangan, mengingat NTT masih memiliki banyak masyarakat yang membutuhkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Baca Juga :  Suasana Jelang Puncak Panca Windu SMAK Santu Ignasius Loyola

Terlebih lagi, NTT tergolong sebagai daerah termiskin, terluar, dan terdepan di Indonesia yang menempati urutan ketiga secara nasional.

Peningkatan akses pendidikan tinggi di NTT menjadi suatu keharusan, karena pendidikan tinggi adalah salah satu kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Kristoforus Gega Welin berharap agar upaya-upaya nyata dapat segera dilakukan untuk mengatasi tantangan ini, sehingga generasi muda NTT memiliki akses yang lebih baik ke perguruan tinggi dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Pernyataan Kristoforus Gega Welin ini mencerminkan keprihatinan yang mendalam terhadap masalah akses pendidikan tinggi di NTT dan merupakan sebuah panggilan untuk bergerak maju guna mencapai perubahan yang positif dalam dunia pendidikan di wilayah NTT.

Lebih lanjut Kristoforus menjelaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memiliki 58 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 6 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), sebuah perkembangan signifikan dalam sistem pendidikan tinggi di wilayah ini.

Hal ini menjadi berita positif yang memacu harapan bagi anak-anak NTT untuk mendapatkan akses lebih mudah ke pendidikan tinggi berkualitas.

Baca Juga :  Senangnya Rombongan Siswa/Siswi SMK Kristen Oinlasi Turun Prakerin

Menurut Kristoforus yang merupakan Anak NTT yang baru menyelesaikan Pendidikan Tinggi, Ia menekankan keberadaan berbagai perguruan tinggi ini akan mempermudah akses anak-anak NTT dalam mendapatkan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas.

Namun, tantangan besar masih ada dalam bentuk berbagai latar belakang ekonomi dan kebiasaan generasi yang banyak berhenti menempuh pendidikan setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Kristoforus mengungkapkan, kehadiran PTS dan PTN di NTT adalah langkah besar menuju peningkatan kualitas pendidikan di wilayah ini.