Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ngobrol Bareng Legislator, Tantangan Pemuda Di Era Digital

Reporter : Stefanus Lelang Wayong
Poros NTT News

Pemuda Zaman Now meletakkan pemuda sebagai Agent of Change atau pemuda sebagai agen perubahan, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, penuh energi, optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak.

Lalu, Apa itu generasi milenial? Milenials atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang lahir pada kisaran  tahun 1980-2000an. Maka ini berarti mikenials berarti generasi muda yang berumur 18-38  pada tahun ini.

Generasi milenials ini memiliki beberapa karakteristik. Di antaranya memiliki visi yang jernih dan kegigihan mencapai target, bersikap kritis dan analitis, membangun hubungan yang kuat dengan membangun kepercayaan.

Selain itu, juga penuh inovatif dengan metode thingking out of the box, ide-ide segar dan pemikiran-pemikiran kreatif dan pastinya sarat akan pengetahuan alias melek teknologi.

Atas berbagai karakteristik itu, milenials mampu mendominasi industri star up, sehingga 80% perusahaan star up dunia yang besar berawal dari modal yang kecil. Hal ini juga sebagai akibat keberanian pemuda menghasilkan terobosan.

Karenanya, generasi milenial harusnya memiliki empat prinsip sukses yaitu inovatif, Digital Minded, berjiwa wirausaha dan kolaboratif.

Baca Juga :  Busana Karya Emas 14 Desainer NTT Membahana di Panggung  Indonesia Fashion Week 2022

Sebab kekinian kebutuhan dunia kerja tuk generasi milenial seperti web developer, conten creator, even organizer, game developer, animation developer, 3D Specialist, Digital Marketing dan sejenisnya.

Peran Pemuda di Era Digital

Pegiat media sosial Ketty Nella Simbolon mengawali paparannya menegaskan bahwa kemkoninfo mendefinisikan digitalisasi menjadi kunci untuk Indonesia agar bisa memiliki daya saing dengan negara-negara lain yang mampu membuat ekonomi menjadi lebih efisien.

Menurut Ketty, memasuki abad 21 transformasi teknologi berkembang cukup pesat di seluruh penjuru dunia. Digitalisasi sudah mulai terlihat dari munculnya berbagai inovasi dan teknologi yang sudah hadir di mana-mana.

“Salah satunya melalui peran generasi muda dalam meningkatkan digitalisasi di pelosok negeri. Generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung digitalisasi.” Pungkas Ketty.

Ia pun mengajak pemuda tuk menjadi pahlawan digital, mengutip adagium Napoleon Hill bahwa “Jika kamu tidak dapat melakukan hal-hal hebat, lakukan hal-hal kecil dengan cara yang hebat”.

Sementara itu, Anggota DPR RI Hillary B. Lasut mengajak pemuda agar jangan fokus ke tantangan, tetapi fokus dengan goalnya.

Baca Juga :  Inilah Ciri Khas Festival Makanan Rebus Kota Makassar

Demikian Lasut, “Semuanya mungkin, bahwa generasi muda bisa melakukan hampir segala hal dengan oportunitis yang tidak terbatas di era digital.”

Ia mencontohkan kekuatan anak muda sekarang mampu melakukan sesuatu yang tidak mungkin. Seperti mengubah keputusan politik, mengugah perhatian Kapolri atau pun panglima TNI sambil rebahan dan banyak lagi.

Menurutnya, tantangan paling besar adalah diri pemuda sendiri yang memiliki keengganan ‘tuk memulai sesuatu karena kekwatiran yang berlebihan.

Tantangan berikutnya soal kepekaan akan isu-isu yang ada tuk segera merespon. “Indikatornya adalah kebiasaan pemuda menunda-nunda sesuatu,” pungkas anggota Komisi 1 DPR RI ini.***