Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Pemda Lembata Didesak Budidayakan Benih Pangan Lokal

Reporter : Teddi L Editor: Redaksi
Poros NTT News
Salah satu kebun sorgum milik petani di desa Wuakerong kabupaten Lembata yang diabadikan media beberapa waktu lalu. (Teddi L)

Sementara itu Direktur Yaspensel Lembata Romo Benyamin Daud, Pr mengajak pemerintah Lembata untuk mengembangkan benih tanaman pangan lokal untuk kepentingan pertanian di masyarakat, apalagi saat ini pengaruh dari perubahan iklim membuat benih non lokal rentan terserang hama dan peluang rusak dan susutnya tinggi.

Romo Benya juga meminta supaya benih pangan lokal harus masuk dalam kebijakan daerah sekaligus tercover dalam program teknis dinas pertanian.

“Kita omong soal pangan, dengan perubahan iklim ini maka yang paling tanggu dan cocok dengan iklim itu benih-benih lokal. Jagung lokal ada banyak jenisnya. Sorgum, kacang-kacangan, ubi, leye atau jail-jali.

Leye itu yang menjadi makanan pokok salah satu suku di Hoelea, di Kedang, dari dulu sampai sekarang. Dan pemerintah harus berani masukan benih lokal ini dalam kebijakan daerah. Supaya bisa terus menjadi program terutama di pertanian,” tandas Romo Benya.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah meminta Dinas Pertanian untuk mengendalikan penggunaan benih non lokal yang selama ini marak didatangkan dari luar daerah.

Baca Juga :  Bupati TTU Sinergi Dengan Wartawan untuk Membangun Daerah

“Pangan dari benih lokal seperti sorgum atau jagung lokal lebih tahan lama, dari pada jagung hibrida, ditaruh lama cepat rusak,” ungkapnya kepada media di Lewoleba.

Untuk diketahui, kegiatan penyebarluasan informasi hasil kajian terkait pangan, pertanian dan perubahan iklim ini diselenggarakan oleh Yayasan Pembangunan Sosial Ekonomi Keuskupan Larantuka atau Yaspensel.

“Ini merupakan salah satu tahapan kegiatan Yaspensel dalam program Amplifying Voices for a Just Climate Action.”

Progam yang beken dikenal dengan VCA ini merupakan program besar dari lembaga HIVOS Indonesia. Yaspensel menjadi bagian dari Koalisi Pangan BAIK, satu di antara sejumlah koalisi lembaga yang bersama HIVOS mengimplementasikan program VCA di Indonesia. Koalisi pangan BAIK, dipimpin oleh Yayasan KEHATI dan beranggotakan sejumlah lembaga termasuk Yaspensel, KRKP, Ayu Tani Mandiri dan Ayo Indonesia.**