Warna Hitam: Melambangkan kedukaan dan kesedihan, sebagai bagian kodrati manusia yang diakui dan diterima.
Warna Hijau: Mewakili kesuburan dan kesejukan, menggambarkan hubungan manusia dengan alam.
Kombinasi harmonis dari warna-warna ini tidak hanya menghasilkan kain tenun dan selendang yang indah, tetapi juga mengandung makna mendalam yang menghubungkan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.
Menurut Hendrikus Kan, kehadiran warna-warna ini dalam kain adat dan selendang bukan semata-mata untuk aspek estetika, melainkan juga untuk menyampaikan pesan-pesan spiritual dan filosofis yang diyakini oleh masyarakat Congkar.
Paroki Santa Theresia Kanak-kanak Yesus mengambil bagian dalam Festival Golo Koe dengan tujuan memperkenalkan produk UMKM unggulan dari wilayah mereka.
Selain itu, mereka juga ingin mendukung program Keuskupan Ruteng dan memberikan kontribusi positif dalam ajang festival budaya ini.
Dengan keberhasilan yang dicapai pada Festival Golo Koe, Paroki Santa Theresia berharap agar mereka tetap terlibat dalam acara serupa di masa mendatang.
Hal ini sejalan dengan upaya mereka untuk terus mempromosikan produk-produk lokal, seperti kain tenun dan selendang congkar, kepada tamu-tamu asing yang berkunjung ke Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium.
Reporter: Siuslaus Fendi Ruem
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.