Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Simpatisan Jeriko Sebut GSK dan Leo Lelo Membohongi Publik

Poros NTT News

Kupang,Porosnttnews.com- Simpatisan Jeriko menilai Gabrial Suku Kotan (GSK) dan Leonardus Lelo (Ketua DPD Demokrat NTT) telah membohongi publik dengan mengatakan masa yang melakukan aksi damai (demonstrasi, red) di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Nusa Tengara Timur (NTT) menolak kegiatan Demokrat di NTT bukan orang Demokrat Asli. GKS dan Leo Lelo juga dinilai telah membohongi publik dengan mengatakan, bahwa suara DPC Partai Demokrat Malaka dan DPC Partai Rote Ndao dianulir dalam Muasyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat NTT. Padahal GSK bukanlah peserta Musda di Tahun 2021 lalu, dan bahwa hasil verifikasi suara oleh Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat mengatakan suara tersebut sah.

Demikian disampaikan Ketua Relawan Simpatisan Jeriko, Herison Arianto Kore, dalam rilis tertulis yang diterima tim media ini via pesan WhatsApp/WA pada Jumat (04/02/2022), menanggapi pernyataan GSK dan Leo Lelo terkait aksi damai Simpatisan Jeriko di Mapolda NTT pada Kamis (03/02).

“Janganlah berbohong, kami punya Dokumentasi Video yang lengkap dan juga Berita Acara Persidangan Musda Demokrat di Hotel Aston,” tulisnya tegas.

Baca Juga :  Berkunjung Ke Kota Reinha, Roy Rening Siap Maju Calon DPR-RI Melalui Partai Perindo

Menurutnya, GSK bukan Pemegang Hak Suara di Forum Musda. Bahkan menurut Heri, Gabriel Suku Kotan diijinkan masuk ruang sidang hanya saat acara pembukaan Musda Demokrat NTT. Selebihnya GSK tidak punya hak untuk berada di Ruang Musda.

Lebih lanjut, Herison mengingatkan GSK dan Leo Lelo agar tidak asal-asalan memvonis simpatisan Jeriko sebagai Gerombolan Pengacau Partai Demokrat (GPPD), karena Partai Demokrat menjadi salah satu partai besar bukan hanya andil dari pengurus partai saja, melaingkan ada dukungan para simpatisan.

“Semua yang melakukan demonstrasi adalah murni orang Demokrat, orang yang berdarah-darah dan mengumpulkan suara untuk Partai Demokrat, baik itu Pilkada, Pilpres dan Pileg. Kami ingatkan agar GSK dkk (dan kawan-kawan) yang menamai diri Demokrat NTT, jangan mudah labeli orang dengan sebutan GPPD, karena Demokrat besar di NTT bukan karena kerja pengurus partai saja, tapi juga oleh simpatisan partai,” tegas Heri lagi.