Perguruan Tinggi di NTT Siap Jalankan Program MBKM Mandiri

Poros NTT News

Persoalan-persoalan yang diidentifikasi bersama dalam MSD antara perguruan tinggi dan para mitra umumnya mencakup isu stunting, kemiskinan, dan kualitas sumberdaya manusia (SDM).

Donni Hadi Waluyo, pemateri dan fasilitator MSD, menjelaskan, “Hampir semua kelompok melihat stunting sebagai masalah besar yang harus diselesaikan bersama.”

Sebagai latar belakang, acara Bimtek dan MSD di Kupang merupakan bagian dari program nasional akselerasi MBKM Mandiri, yang diselenggarakan oleh Direktorat Belmawa bekerja sama dengan tim Kampus Merdeka Mandiri (KMM).

Program ini akan diadakan di 16 wilayah LLDIKTI di seluruh Indonesia, dengan sejumlah wilayah lain menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis.

Sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman umum tentang MBKM, khususnya MBKM Mandiri, sementara bimbingan teknis (Bimtek) ditujukan kepada perguruan tinggi untuk membantu mereka dalam melaksanakan MBKM Mandiri dengan fokus pada relaksasi kurikulum dan perancangan kurikulum MBKM yang lebih sesuai dengan konteks setempat.

MSD, sebagai ajang dialog, memungkinkan perguruan tinggi untuk berinteraksi dengan pihak di luar perguruan tinggi, seperti lembaga pemerintahan, organisasi bisnis, dan organisasi sosial.

Baca Juga :  KGBN Lembata dan Ende Adakan Kegiatan Webinar Penguatan Kurikulum Merdeka Belajar

Hal ini menjadi penting karena salah satu aspek kunci dari MBKM adalah memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studi mereka, memerlukan kolaborasi dengan berbagai mitra di dunia pendidikan.

MSD juga memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi dan mitra mereka untuk menyampaikan harapan dan kontribusi masing-masing, menciptakan kerangka kerja yang solid untuk pelaksanaan MBKM Mandiri di NTT.

Reporter : Hendrik