Sementara itu Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa mengapresiasi gebrakan yang dilakukan Bank NTT melalui program PMT untuk anak gizi kurang.
Marsianus meyakini, ketika Bank NTT mengambil bagian dalam aksi ini dipastikan 10 sampai 20 hari kedepan masalah Stunting tuntas.
“Paling simpel Pemda Lembata kolaborasi gandeng Bank NTT untuk mengatasi stunting,” terang Marsianus kepada wartawan, Selasa (21/6).
Dirinya juga mengakui bahwa program PMT ini dinilai efektif mengatasi kasus anak gizi kurang di Lembata.
Sebelumnya, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Kabupaten Lembata merupakan salah satu dari 15 kabupaten di NTT berkategori merah dalam kasus stunting.
Penyematan status merah tersebut yakni wilayah yang prevalensi kasus stuntingnya masih di atas 30 persen.
Kabupaten tersebut di antaranya, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Belu, Manggarai Barat, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sabu Raijua, Manggarai, Lembata, dan Malaka.**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.