Sementara itu salah satu nara sumber Fransiska Sugi selaku koordinator Provinsi NTT dalam penyampaian materi pada giat tersebut, menegaskan harus adanya Gender dalam pelayanan publik.
Dikatakannya, masyarakat marginal (terpinggirkan), selalu terabaikan dalam pelayanan publik. Fransiska menambahkan di era sekarang,lebih banyak kelompok terpinggirkan, dan kaum perempuan selalu terabaikan dalam hal hal tertentu.
Sambil memberi contoh biasanya pada pertemuan atau rapat, tentang perannya kaum perempuan, tetapi pada pelaksanaanya, ibu ibu selalu ada di bagian dapur untuk mengurus makan dan minum.
Contoh lainnya ketika pengambilan sebuah keputusan, pihak perempuan, kaum Disabilitas dan kaum Marginal (terpinggirkan) selalu diabaikan, padahal itu tidak benar, jelas Fransiska.
Karena itu ia mengharapkan,agar dengan “SP4N LAPOR” ini, betul betul digunakan secara baik, sehingga,tidak ada lagi yang namanya mengabaikan yang lain.
Lebih lanjut koordinator Provinsi NTThttps:/ pada program USAID ERAT ini menjelaskan ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam pelayanan publik, diantaranya: Komitmen, Kebijakan yang responsif terhadap gender,kelembagaan, sumber daya, Analisis dan Partisipasi masyarakat.
Karena itu melalui momentum ini, Fransiska mengharapkan agar dalam pelayanan Publik, aspek gender harus diperhatikan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.