“Mampu bersaing di pasaran luar Lembata, apalagi jagung hibrida lagi bagus-bagusnya,” tukasnya.
Tidak hanya itu, Kadis Kanis juga menjelaskan bahwa upaya menggenjot pertanian serta peternakan yang di galakan petani/peternak Baolaliduli merupakan bentuk dukungan program yang di canangkan Pemprov NTT yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
“Para petani kita perlahan mulai mengerti tentang mengembangkan sektor pertanian dan peternakan secara terintegrasi,” tandasnya.
Ia pun mengimbau agar para petani dan peternak yang ada di desa-desa lain bisa meniru inovasi yang diterapkan oleh penduduk Baolaliduli supaya kesejahteraan dan kemandirian di sektor pertanian dan peternakan perlahan bisa terjawab.
Sementara itu, Kepala Desa Baolaliduli, Leonardus Asan Ladopurap memastikan bahwa warganya akan tetap menjadikan sekotor pertanian dan peternakan sebagai leading sektor meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mau jadikan sentral pertanian dan peternakan, apalagi disini sudah ada sumur bor,” sebutnya.
Melihat jumlah produksi pertanian seperti jagung hibrida dan peternakan seperti sapi, maka salah satu kepala desa termuda di Kabupaten Lembata ini akan memanfaatkan Bumdes sebagai jembatan untuk menghubungkan para petani dengan pasar.
Semua hasil pertanian dan peternakan, termasuk sumber daya laut seperti ikan pun akan digarap oleh Bumdes. Semua warga yang ada di desa bertugas membawa semua hasil produksinya, nanti Bumdes yang akan menjualnya.
“Pemerintah desa bekerja membantu masyarakat, fungsi pemberdayaan ada disitu,” pungkasnya.
“Saya mau jadikan hasil komoditi masuk di Bumdes, saya akan alokasi anggaran kesana,” bebernya.**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.