“Tugas seorang perempuan tidak hanya sebatas di rumah tangga, tapi juga membicarakan arah kemajuan bangsa. Saya bersedia menjadi suara perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka di tingkat legislatif.”
Dalam konteks politik, pembicaraan bukanlah hak eksklusif politisi atau birokrat semata. Masyarakat, dari kalangan apapun, memiliki peran penting dalam menentukan arah politik negara.
Setiap sudut tempat berkumpul, dari warung kopi hingga ruang diskusi di kantor, menjadi ajang bagi masyarakat untuk berbicara tentang politik, memperdebatkan pilihan terbaik, dan mengkritisi kebijakan pemerintah.
Meskipun Indonesia telah melakukan upaya untuk meningkatkan representasi perempuan dalam politik, tantangan masih ada. Budaya patriarki dan perbedaan gender masih menjadi kendala, namun Ana Waha Kolin memandangnya sebagai tantangan yang dapat diatasi dengan kerja keras dan kesadaran bersama.
Pada tanggal 14 Februari 2024, Ana Waha Kolin mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan memilih nomor urut 1 sebagai benteng representasi perempuan di DPRD Nusa Tenggara Timur.
Melalui langkah ini, Ana berharap dapat menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya untuk ikut serta dalam dunia politik dan membawa perubahan positif bagi masyarakat dan bangsa.**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.