Larantuka,PRS– SMKN 1 Larantuka, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sedang menjadi sorotan publik dimana gaji 17 guru honorer di sekolah tersebut hingga kini belum dibayarkan.
Situasi ini sangat merugikan para guru honorer yang telah bekerja keras untuk memberikan pendidikan yang baik kepada siswa-siswi sebagai tenaga pendidik selama ini.
Kondisi ini tentu sangat meresahkan para guru honorer, terutama mereka yang membutuhkan gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan keluarga. Beberapa guru honorer bahkan mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Padahal untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer, Kemendikbud melalui kebijakan merdeka belajar episode 3 menetapkan maksimal 50 persen dari dana BOS dapat digunakan untuk membayar gaji Guru honorer.
Menurut informasi yang diperoleh, dari salah satu honorer di SMKN 1 Larantuka yang tidak mau namanya dipublikasikan bahwa sudah tiga bulan mereka belum menerima gaji.
“Selama ini kami sudah melaksanakan kewajiban untuk mengajar. Namun, hingga tiga bulan terakhir, pihak sekolah belum juga membayar gaji kami. Kami terus desak, karena kami punya kebutuhan.,” Ungkapnya belum lama ini.
Dirinya bersama rekan guru honorer lainnya juga telah berupaya mempertanyakan hal itu ke kepala sekolah, tapi pihak sekolah mengaku sedang berupaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Senin kemarin pihak sekolah pinjam uang teman guru untuk bayar di bulan Januari. Itu pun masih tunggak Rp 1 juta. Sedangkan untuk Februari dan Maret belum sama sekali,” imbuhnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.