Sementara dr Ariadi SP.BA ketua tim dokter yang melakukan operasi tersebut menjelaskan bahwa operasi pemisahan bayi Laurentina dan Laurentini tersebut memakan waktu delapan jam dan melibatkan tim dokter terbaik dari RSU dr Sutomo Surabaya, RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, RSUD Tc, Hillers Maumere dan, RSUD Hendrikus Fernandes Larantuka.
“Kami menghadapi banyak tantangan selama operasi ini, tetapi berkat keahlian dan kerja sama tim dokter dan medis,dan juga doa dari masyarakat Flores Timur akhirnya kami berhasil memisahkan kedua bayi kembar siam dengan sukses,” kata dr. dr Ariadi.
ia juga mengingatkan, walaupun operasi kedua bayi kembar siam itu berjalan sukses namun Laurentina dan Laurentini saat ini masih harus melewati masa kritis dan para dokter harus terus memantau kondisi kedua bayi tersebut.
“Proses pemulihan memerlukan waktu cukup lama pasca operasi sekat dinding dada salah bayi yang sebelumnya mengalami gangguan pernapasan oleh karena itu kami berharap masyarat terus mendoakan semoga masa kritis bayi kembar siam ini bisa segera berlalu,” pintanya.
Reporter : Elton Nggiri/PorosNTT/OK
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.