Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Upadate Terbaru Peningkatan Kematian Babi Terbanyak Disetiap Kabupaten Provinsi NTT

Reporter : Redaksi
Poros NTT News
Keteragan foto: Drh.Melky Angsar,M.Sc Kabid kesehatan hewan dan kesmevet Dinas Provinsi NTT.

Oleh karena itu, desinfektan ini memiliki dosis yang sangat tinggi bisa digunakan untuk mencegah kuman dengan menyemprot disetiap kandang babi yang masih hidup.

“Kami Pemerintah Provinsi NTT sudah siapkan desinfektan sebanyak 39.200 liter, tinggal saja para peternak bisa langsung minta ke puskeswan atau pun di Dinas Peternakan dimasing-masing Kabupaten/Kota,” ujar  Kabid kesehatan hewan Melky Angsar pada hari Selasa, 24/01/2023.

Menurutnya terlepas dari virus ASF, juga pada cuaca yang saat ini terkadang panas dan hujan berkepanjangan sehingga berpengaruh suhu dingin dan panas mengalami tingkat stres babi bisa berlebihan.

Sementara perlu ada kewaspadaan virus yang datang dari manusia contoh seperti para pembeli babi sering jalan keliling disetiap ternak, besar kemungkinan menginjak kotoran akan tertular juga virus pada ternak babi lain, jelasnya.

“Babi yang saya ternak sekarang  masih hidup semua dan setiap pembeli datang tidak diijin masuk kedalam untuk melihat. Jadi sudah ada gambar atau video bisa dilihat entah mau beli terserah dan tidak pun saya tidak peduli,” ungkap Melky Angsar.

Baca Juga :  Peninjauan Harga Kebutuhan Pokok dan Ketersediaan Beras oleh Penjabat Gubernur NTT dan Penjabat Bupati Sikka

Dirinya juga langsung mengklarifikasikan salah satu berita dari koran tentang ada babi yang dibawa dari bali masuk ke NTT itu, tidak ada sama sekali.

Karena sejak 13 Mei 2022 ada intrupsi Gubernur NTT No.I Tahun 2022 melarang masuknya berbagai hewan ternak sejenis penyakit mulut dan kuku (PMK) di NTT.