Daerah  

Kendalikan Penyebaran ASF, Ansy Lema Lakukan Sinergi antara Pemerintah, Akademisi, dan Peternak

Reporter : Stevan
Poros NTT News
Kendalikan Penyebaran ASF, Ansy Lema Lakukan Sinergi antara Pemerintah, Akademisi, dan Peternak.

Hadir pada kesempatan tersebut Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Dinas Peternakan Kota Kupang, serta pemerintah pusat yang diwakili oleh Balai Besar Veteriner Denpasar (BBVET) selaku satuan kerja (satker) Direktorar Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) wilayah NTT, para akademisi dan peternak untuk duduk bersama membahasnya.

Ansy mengatakan ternak babi adalah identitas masyarakat NTT. Bukan hanya babi digunakan sebagai komoditi yang diperjualbelikan untuk perekonomian, tetapi juga merupakan bagian dari adat atau budaya. Dari kelahiran, perkawinan, hingga kematian menggunakan babi sebagai sarana.

“Karena babi bernilai strategis bagi masyarakat NTT, saya sangat menyayangkan virus ASF yang terus menyerang. Perlu upaya bersama untuk bisa mencegah dan mengendalikan ASF, mulai dari hulu hingga hilir, mulai dari eksekutif pemerintah pusat hingga daerah, serta legislatif,” terang Ansy.

Baca Juga :  Diduga Terima Gaji Ganda oleh Ketua KPUD, Bersangkutan Harus di Periksa