Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Sebanyak 38 SMP di TTU Ikut Sosialisasi Pola Hidup Sehat melalui Program BISA

Reporter : David Neno Naisali Editor: Redaksi
Poros NTT News
Sosialisasi dari Save The Children melalui Program BISA di TTU`(dok. david)

Ditambahkannya, sebelumnya program BISA sudah dilakukan juga bagi usia 1000 Hari hidup pertama dan para ibu hamil, namun angka Stunting masih tetap ada juga.

Karena itu, sekarang dimulai lagi, dengan sasaran bagi para Remaja, dimana kalau para remaja sudah memahami pola hidup sehat, maka ketika ia memiliki anak, ia sudah tahu bagaimana terapkan pola hidup sehat bagi anak-anaknya agar tidak terjadi Stunting lagi.

Raymundus menekankan kepada para kepala sekolah dan fasilitator yang hadir bahwa,masalah Stunting bukan tanggung jawab Save The Children saja,tetapi tanggung jawab pemerintah Daerah dan kita semua,termasuk para kepala sekolah dan guru guru.

Sementara itu  Dev Taunu selaku Distric senior program BISA(Better Investment Stunting Alleviation) Save The Children mengatakan kegiatan ini merupakan sesi pertama bagi semua SMP yang ada di kabupaten TTU dengan melibatkan 38 sekolah, sementara 56 sekolah lainnya akan diikutkan pada tahap keduanya.

Dev menambahkan tujuan kegiatan ini adalah untuk merefleksi tentang manfaat dari pola cuci tangan pakai sabun dan makan makanan yang bergizi di kalangan remaja,termasuk para Siswasi sekolah sekolah, yang sudah pernah mengikuti kegiatan sosialisasi sebelumnya.

Baca Juga :  Sempat Deadlock Tiga Minggu Akhirnya Carolus B.Sonbay Pimpin Komisi II DPRD TTU

Karena itu Dev mengharapkan bagi semua peserta yang terdiri dari para kepala sekolah dan fasilitator,agar setelah kegiatan ini dan kembali ke sekolah masing masing dapat melakukan hasil dari kegiatan ini,yaitu dengan pola cuci tangan pakai sabun dan terapkan makan makanan yang bergizi.

Dev pun mengaku kegiatan yang dilaksanakan sejak tahun 2021 hingga saat ini, ada kemajuan pada masyarakat,termasuk di sekolah sekolah.

Pada penutupan Wawancara, Dev juga minta su port dari para kepala sekolah dan para guru dalam melaksanakan hasil dari kegiatan ini di sekolah masing masing.**