Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Perusahaan Ini Gandeng Investor Belanda Budidaya Bahan Baku Bio Avtur di Lembata

Reporter : Teddi L Editor: Tim Redaksi
Poros NTT News
Keterangan : Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa ketika diwawancara wartawan usai penaburan bunga pada HUT RI Ke-77 di Pelabuhan Lewoleba.

“Pemda bertugas memastikan ketersediaan lahan. Kami melihat adanya peluang lahan yang bisa dioptimalkan untuk penanaman Malapari ini,” ujar Marsianus.

Sementara itu, Bibin Busono, Komisaris PT SANTI mengatakan, pihaknya membutuhkan lahan seluas 100 ribu hektare untuk pengembangan Malapari.

“Tanaman ini tidak mengganggu kehidupan yang ada. Ini diperlukan dana besar. Kami akan tanam di tanah yang tidak atau belum terpakai,” terangnya.

Dijelaskannya, perusahaan akan membeli buah untuk dikelola menjadi sumber energi minyak nabati untuk Bio Avtur.

Di sisi lain, Kepala UPT Kesatuan Pemangku Hutan Lembata Linus Lawe menyatakan saat ini sudah ada sekitar 280 hektare lahan yang digunakan untuk budi daya Malapari yang berada di dalam kawasan hutan.

“Lahan dikelola masyarakat melalui gabungan kelompok tani,” tandasnya.**

Baca Juga :  Festival Forum Kawasana Timur Indoesia Terjalin Sinergi Yang Kuat