Daerah  

Pemkab TTU Atasi Stunting, Melalui Konvergensi Stunting Kabupaten TTU

Reporter : David Neno Naisali Editor: Redaksi
Poros NTT News

Ia menambahkan salah satu cara yang harus dilakukan adalah kita harus punya Analisa Situasi ( ANSIT),karena tanpa ANSIT nanti bisa terjadi hambatan dalam upaya menekan angka Stunting di Kabupaten TTU.

Selain itu Salvator mengatakan selama ini hanya ada 20 Desa Lokus yang merupakan program BISA ( Better Investment Stunting Alleviation ) dari Save The Children,namun ke depan akan ada 50 Desa yang menjadi menjadi Desa Lokus,di kabupaten TTU.

Sementara itu Kadis P2KB TTU Fery Tas’au mengatakan kita harus berperang melawan Stunting yang ada di Kabupaten TTU,karena Stunting merupakan tantangan bagi kita semua,termasuk anak – anak kita sebagai generasi penerus,salah satunya adalah memberi Edukasi bagi masyarakat tentang pola hidup sehat,terutama bagi calon pasangan dan pasangan yang akan membentuk rumah tangga.

Selain itu ketua Tim penggerak PKK Kabupaten TTU Ervira B.Juandi Ogom mengatakan dari Tim penggerak PKK Kabupaten TTU sangat mendukung kegiatan penurunan angka Stunting di TTU melalui kegiatan seperti ini.

Ervira mengaku pihaknya sudah menyediakan Anggaran untuk penanganan Stunting di TTU.
Diantaranya tahun 2021 sudah melayani satu yaitu Desa Noenasi kecamatan Bikomi Tengah sudah berjalan selama satu tahun,dengan memberi asupan makanan tambahan seperti bubur kacang hijau dan susu bagi Balita dan Ibu hamil.

Baca Juga :  Realisasi Belanja APBD Kurang, Semua OPD Tingkatkan Aktifitas

Kita juga nanti pada tanggal 6 Juni 2022 akan bersama – sama Tim Penggerak PKK Kecamatan dan PKK Desa akan melakukan pelayanan pemberian makanan Tambahan bagi Balita dan ibu hamil untuk 6 Desa di Kecamatan Insana Utara.

Selain memberi makanan tambahan,kita juga memberi pelatihan bagi kaum Ibu – ibu tentang bagaimana melakukan pola hidup sehat pada masing-masing rumah tangga.**