Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Kepala Desa Kambu Hapang, Dimana Langkahku Berpijak Disitu Langit Kujunjung

Reporter : Melkianus Ignasius Malo Editor: Redaksi
Poros NTT News

Waingapu, Porosnttnews.com– Putra berasal dari flores manggarai yang telah dipercayakan oleh masyarakat Kambu Hapang, untuk menjadi Kepala Desa, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Waktu itu, Matias Djehamur diminta langsung oleh tokoh masyarakat Desa Kambu Hapang untuk mencalonkan diri menjadi Kepala Desa, dengan perolehan berkat dukungan dan kerja sama keberhasilan dengan angka kemenangan, disampaikan pada hari senin, 28\03\2022.

“Sebagai anak Desa ketika saya sudah menjadi pemimpin, jujur saja, saya hanyalah kaum pendatang berdarah Flores, khususnya Manggarai.”

Tetapi bagi saya ketika kaki ku berpijak langit ku junjung maka saya harus mencintai tempat ini, karena tempat ini yang memberiku kehidupan.

Jadi, saya harus mensyukuri bahwa dimana tempat saya berpijak, tidak ada salahnya ketika saya dipanggil menjadi pemimpin oleh masyarakat, saya harus membangun betul-betul Desa Kambu Hapang ini,Ungkapan isi hati dari Matias Djehamur sebagai Kepala Desa terpilih sekarang.

Matias Djehamur hanyaLah anak kolong, sejak kecil jiwa patriot telah tertanam dalam diri oleh kedua orang tua-Nya. Bagi dia, dimana pun saya berada saudara terdekat saya adalah tetangga

Baca Juga :  Pengadaan Ambulance dari Partai Prindo Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat Sumba Timur

Tentunya, ketika kita menjadi seseorang yang telah dipercayakan oleh orang lain untuk menjadi seorang pemimpin pasti akan diperhadapkan dengan berbagai tantangan.

Kebetulan waktu saya masuk saya diserang dari berbagai macam isu feodalisme, isu soal pendatang, agama dan siapa saya dalam wilayah ini.

Tetapi saya menjadikan itu sebuah kejadian yang perlu saya syukuri, untuk tetap berada pada apa yang menjadi tujuan saya.

Dengan peristiwa itu, saya merefleksikan apa yang menjadi tujuan saya sehingga saya mampu melahirkan satu “VISI” yaitu “GOTONG  ROYONG” karena didalam gotong royong itu, ada  tujuan bersama,  semangat bersama dan didalam gotong royong itu juga ada yang namanya solidaritas, tidak membedakan agama suku dan ras.

“Kita harus merawat kesatuan dengan kebhinekaan.”