Akibat ketidakpedulian pihak PLN, warga Kampung Topak memutuskan untuk mengambil inisiatif sendiri.
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka, mereka menggunakan bambu sebagai tiang listrik.
Meskipun cara ini mungkin terlihat kreatif, namun sangat miris dan berisiko. Bambu bukanlah bahan yang cocok dan aman untuk digunakan sebagai penopang jaringan listrik yang kompleks.
Ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk risiko korsleting listrik, kebakaran, dan bahaya bagi warga yang tinggal di sekitar tiang bambu tersebut.
Situasi ini menyoroti masalah yang lebih besar di NTT, yaitu kurangnya infrastruktur listrik yang memadai di daerah pedesaan.
Diduga Banyak kampung-kampung di NTT masih mengalami keterbatasan dalam akses listrik yang layak.
PLN sebagai perusahaan listrik negara seharusnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan pasokan listrik yang memadai dan aman hingga berita ini tayangkan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Reporter: Ol
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.