Daerah  

Andreas Goru, Tokoh Muda Aimere yang Berjuang untuk Perubahan di DPRD NTT

Poros NTT News
Andreas Goru, seorang tokoh muda berdarah Aimere.

Andreas siap bertarung demi hak rakyat NTT untuk mengetahui bagaimana uang mereka digunakan.

Lebih dari itu, Andreas berfokus pada permasalahan mendasar yang memengaruhi masyarakat di kampung-kampung di Ngada, Nagekeo, Ende, dan Sikka. Ia berjanji untuk menjadikan kesehatan, kebersihan, akses air bersih, pendidikan, dan infrastruktur sebagai prioritas utama dalam agenda legislasi.

Dengan tekad kuat, ia siap memastikan bahwa anggaran negara dialokasikan dengan bijak dan tepat sasaran.

Dalam visinya, Andreas Goru ingin Dapil NTT V menjadi tempat di mana semua suara didengar, dihargai, dan diwakili dengan adil.

Ia berharap agar tidak ada lagi warga kampung yang merasa asing atau diasingkan karena kebijakan pemerintah yang cenderung pro kelompok, golongan, atau pribadi.

Namun, Andreas Goru juga membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat di daerah Ngada, Nagekeo, Ende, dan Sikka.

Ia bukan hanya seorang calon legislatif, tetapi juga rekan seperjuangan rakyat dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk NTT. Dalam sosoknya, kita melihat kesegaran, integritas, dan kepedulian yang sangat dibutuhkan dalam dunia politik saat ini.

Baca Juga :  Perantau Asal Flotim Diajak Pulang Kampung Melalui Festival Bale Nagi 2023

Profil Andreas Goru, S. Pd:

  • Nama: Andreas Goru, S. Pd
  • Alamat: Jln Letelnina, Perumahan Lopo Indah RT. 025 RW: 009 – Kel. Belo, Kec. Maulafa-Kota Kupang.
  • Tempat/Tanggal Lahir: Langa, 23 Juli 1973
  • Istri: Karolina Liti, SE
  • Anak-anak: Laurensia C.A.D Goru, Rosaline Mutiara Mauren Milo, Adrian Lukas Ndjalung
  • Pekerjaan: Jurnalis / Penulis

Riwayat Pendidikan:

  • 1980-1986: Sekolah Dasar Negeri Inpres Aimere
  • 1986-1989: Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama Negeri Aimere
  • 1989-1993: Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas Negeri Bajawa
  • 1993-1999: Universitas Nusa Cendana, Program Studi Bahasa Inggris

Riwayat Pekerjaan:

  • 1999-2000: Staff International Rescue Committee (IRC) di Kupang
  • 2000-2002: Koordinator Tracing Field IRC di Atambua
  • 2003-2004: Tutor Bahasa Inggris pada UPT PKPO Ngada
  • 2005-2006: Staff Pengajar pada Sekolah Tinggi Maritim Kupang dan SMPK Theresia Kupang
  • 2007-2008: Konsultan Pendidikan program Depdiknas SATAP di Kabupaten TTU
  • 2009-2011: Ketua Yayasan Peduli Nusa Tenggara
  • 2011-2012: Pendamping Mahasiswa PPL pada Sekolah Tinggi Citra Bakti Ngada
  • 2012: Konsultan Pendidikan pada program P2DTK di Flores Timur
  • 2012-2013: Konsultan Informasi program AIPD (Australia Indonesia Partnership for Decentralization) di Kabupaten Ngada pada Yayasan Nasional PATTIRO (pegiat keterbukaan informasi publik)
  • 2014-2015: Koordinator media Cetak Media Flores dan Agen website, bekerja sama dengan PT Ednovate Indonesia
  • 2016 – Sekretaris Yayasan Media Flores Peduli
  • 2018 – Sampai sekarang Pemimpin Redaksi (Pemred) mediaflores.net
Baca Juga :  Yabiku NTT, Berhasil Wujudkan Misinya dalam Damping Desa Menuju DLA

Organisasi:

  • 1997-1999: Ketua Perhimpunan Mahasiswa Aimere Ngada di Kupang
  • 2004-2005: Ketua Komunikasi Sosial Gereja St. Fransiskus Aimere
  • 2009-2012: Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Ngada
  • 2012-2013: Sekretaris Bajawa Media Club (BMC)
  • 2020 – sekarang: Sekretaris Yayasan Cinta Ameli Indonesia Propinsi NTT