Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kemiskinan di NTT Gubernur Ajak Gereja Untuk Berkolaborasi

Reporter : Redaksi
Poros NTT News

Kalau kurang lebih satu juta orang miskin di NTT, bisa dibagi penanganannya antara gereja dan pemerintah, maka dalam tempo beberapa  tahun, tidak ada lagi orang miskin di NTT,

kata Gubernur Viktor saat memberikan sambutan pada perayaan Yubileum 150 Tahun Congregation  Daughters of Charity Of The Most Pecious Blood (DCPB) atau Konggregasi Putri-Putri Cinta Kasih dari Darah Yang Mulia di Gereja Katolik Santa Familia Sikumana, Kupang, Jumat (6/1).

Acara diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Agung Kupang, Monsinyur Petrus Turang dihadiri juga oleh Ketua DPRD NTT dan Penjabat Walikota Kupang.

Menurut Gubernur, gereja  mesti terlibat aktif dalam pengendalian pertambahan penduduk sebagai bagian dari upaya untuk menekan jumlah penduduk miskin.

“Pemerintah memang sudah menugaskan BKKBN untuk pengendalian pertumbuhan penduduk, tapi gereja juga harus berperan aktif untuk hal ini agar tidak terjadi pertambahan orang miskin. Berbagai kebijakan  bisa dibuat gereja untuk mendukung politik pengendalian orang miskin ini,” ungkap Gubernur VBL.

Lebih lanjut mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu, menjelaskan salah satu cara sederhana untuk atasi kemiskinan di NTT adalah dengan tanam kelor. Tanaman ini dapat dipanen secara terus-menerus selama kurang lebih 60 tahun.

Baca Juga :  Kepala UPTD NTT Taman Budaya  Buka Ruang Diskusi Untuk Salurkan Gagasan