Daerah  

Komunitas Penulis Tanpa Batas Bedah Buku ‘Guru yang Dirindukan’

Poros NTT News
Dr.Lany Isabela Dwisyahri Koroh,M.Hum, Bedah Buku Karya Thomas Krispianus Swalar,dkk.

Lembata,PRS – Proses menjadi seorang penulis hebat membutuhkan perjalanan yang panjang dan melelahkan.

Seorang penulis tidak hanya harus memperbaiki keterampilan menulisnya, tetapi juga perlu mendapatkan kritik dan saran yang konstruktif dari para penulis berpengalaman, Inilah yang menjadi landasan utama bagi anggota Komunitas Penulis Tanpa Batas (Pelintas) yang baru-baru ini mengadakan sebuah acara penting, yaitu bedah buku kolektif mereka yang berjudul “Guru yang Dirindukan.”

Buku tersebut, hasil karya para guru yang tergabung dalam komunitas ini, mendapatkan perhatian khusus dari dua penulis hebat yang mengambil peran sebagai pembedah, yakni Dr. Lany Koroh, seorang akademisi yang telah lama mendampingi komunitas-komunitas literasi, dan Bapak Yoseph Amasuba, mantan kepala sekolah SMPN 2 Nubatukan.

Dalam pembicaraannya, Dr. Lany Koroh menyatakan penghargaannya terhadap upaya para guru dalam menciptakan buku “Guru yang Dirindukan pada Selasa 1 September 2023.

“Beliau menggarisbawahi pentingnya ketekunan dalam menulis dan mengatakan bahwa menulis adalah sebuah proses yang memerlukan waktu.

Dr. Lany Koroh juga menjelaskan bahwa acara bedah buku seperti ini memberikan kesempatan kepada para penulis untuk memahami kekurangan mereka dan terus berbenah.

Baca Juga :  Mikhael Sedu Apresiasi Kompaknya Warga Ilepati Hadapi Bencana Longsor

Pesan serupa juga disampaikan oleh Bapak Yoseph Amasuba, yang menekankan bahwa menjadi seorang penulis hebat memerlukan perhatian terhadap segala aspek, termasuk tata bahasa dan elemen-elemen penting lainnya dalam menulis.