Daerah  

Kasat Pol PP Kota Kupang Minta Maaf atas Merobek Baliho Caleg PKN saat Penertiban

Poros NTT News

Kupang,PRS– Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kota Kupang, Rudi Abubakar, akhirnya mengeluarkan permintaan maaf resmi terkait insiden merobek baliho Calon Legislatif (Caleg) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) selama operasi penertiban beberapa waktu lalu di wilayah Kupang.

Permintaan maaf ini disampaikan Rudi Abubakar secara langsung dalam sebuah audiens di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Senin, 31 Juli 2023.

Acara audiens tersebut dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh, untuk mencari penyelesaian terbaik atas peristiwa yang mencoreng nama baik institusi Pol PP.

Sejak beredarnya video yang memperlihatkan anggota Pol PP merobek baliho Caleg PKN di media sosial, masyarakat dan pihak terkait bereaksi dengan keras.

Tindakan tersebut dianggap melanggar aturan dan etika dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak peraturan daerah.

Dalam audiens tersebut, Rudi Abubakar menyatakan permintaan maafnya kepada Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) atas insiden yang tak seharusnya terjadi.

Ia menjelaskan bahwa tindakan tersebut adalah perbuatan yang tidak direncanakan dan bertentangan dengan prinsip netralitas yang harus dijunjung tinggi oleh aparat penegak hukum.

Baca Juga :  BMKG Provinsi NTT Peringatkan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan

“Atas nama kesatuan, anggota dan atas nama pribadi saya meminta maaf yang sebesar-besar atas kekeliruan dan kekilafan anggota saya saat bertugas melakukan penertiban. Dari hati yang terdalam, tidak ada niat sedikitpun untuk melukai pihak lain. Sekali lagi saya mohon maaf,” Ujar Rudi Abubakar di hadapan Penjabat Wali Kota, Pengurus PKN Kota Kupang, Ketua KPU dan Bawaslu Kota Kupang.

Pada kesempatan tersebut, Rudi Abubakar mengakui bahwa baliho yang dirobek itu tidak hanya menimpa PKN tapi juga sejumlah Caleg hingga Bakal Calon Gubernur.

“Jadi kita akui ada juga baliho yang robek seperti milik Frans Aba. Itu karena balihonya besar sehingga saat diturunkan anggota terpaksa robek. Begitu juga dengan baliho milik Christian Widodo yang diturunkan dari Bilborad karena belum membayar pajak,” papar Rudi Abubakar.