Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Dua Tahun Lebih Gunung Api di Lembata Berstatus Siaga

Reporter : Teddi Editor: Redaksi
Poros NTT News
Gambar Keterangan Gunung Api

Dia menyebutkan, aktifitas vulkanik tidak akan terjadi lagi jika sudah tidak ada lagi suplai magma di dalam perut gunung.

“Hanya bedanya ada suplai magma dari dalam dan tidak terhalang (open sistem) makanya selalu keluar begitu,” tambahnya.

1. Status dan Level Gunung Api Aktif

Jefri Pugel juga menjelaskan bahwa ada empat status dan level gunung api aktif, diantaranya :

(1) Normal (Level I).
Level satu atau normal pada gunung berapi berarti tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik lainnya. Selain itu, gunung berapi masih dikatakan aman dan tidak meletus hingga waktu tertentu.

(2). Waspada (Level II)
Di level Waspada ini, gunung berapi sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Mulai dari aktivitas seismik, kejadian vulkanik, dan kenaikan aktivitas di atas normal. Perubahan ini dikarenakan aktivitas magma, tektonik, dan hidrotermal.

(3). Siaga (Level III)
Pada level Siaga atau level III ini gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitas seismik yang intensif, perubahan secara visual, atau aktivitas kawah. Lebih dari itu, aktivitas gunung juga dapat berlanjut ke letusan.

Baca Juga :  Harapan Pada Penjabat Bupati Lembata

(4). Awas (Level IV)
Awas merupakan level tertinggi dari status gunung berapi. Pada level ini, gunung berapi bisa segera atau sedang meletus atau pada keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana.

Hal itu ditandai dengan kemunculan abu dan uap. Selain itu, pada level Awas, berpeluang terjadi letusan dalam waktu kurang lebih 24 jam.**