Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Wisata  

Tanggapan Hugo Pareira pada Kisruh Pelaku Pariwisata di Kota Super Premium Labuan Bajo 

Reporter : Pangke Editor: Tim Redaksi
Poros NTT News

Namun, penjelasan ini nampaknya tidak menyurutkan aksi mogok massal pelaku wisata.

Soal urgensi konservasi untuk pulau Komodo dan Padar saya kira kita semua sepakat, karena memang ini untuk kepentingan keberlanjutan hidup biawak purba varanus comodensus dan habitat aslinya di Komodo dan Padar.

Namun, penyebab mogok massal ini juga nampaknya dipicu juga oleh ketidak percayaan pelaku wisata akan motif alasan kenaikan tarif dengan diberikan hak monopoli oleh Pemda NTT kepada BUMD Flobamora untuk menetapkan tarif dan mengelola TN Komodo.

Saya kira untuk itu Pemda NTT dan perwakilan organisasi2 pelaku wisata perlu duduk bersama untuk mencari solusi demi menghentikan aksi2 demo di Labuan Bajo.

Situasi Labuan Bajo dengan suguhan aksi2 demo merupakan suguhan yang buruk bagi wisatawan dan negatif campaign untuk Labuan Bajo-Flores. Kalau demo mogok massal ini berlangsung terus, lama kelamaan wisatawan enggan dan tidak nyaman berkunjung ke Labuan Bajo – Flores.

Untuk itu, saya sebagai anggota Komisi X yang membidangi Pariwisata dan wakil rakyat dari Dapil NTT-1 akan meminta Komisi X untuk mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengundang Kemenparekraf, Perwakilan Pelaku Wisata di Labuan Bajo, Badan Pelaksana Ototita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF) dan PT Flobamora pada massa sidang yang akan datang.

Baca Juga :  Inisiatif Memperkuat Ekosistem Musik Tradisional, UPTD Taman Budaya Prov NTT Gelar Linmflobamora 2022