Ayam yang dibawa ini digunakan untuk melihat usus ayam yang diyakini sebagai tanda baik atau buruknya kehidupan anggota suku kedepan.
Rai Fohon dipimpin langsung oleh kepala suku Babotuk (Bartolomeus Lein) dikarenakan mengetahui prosesi dan mekanisme ritual Rai Fohon kelak pergantian kepemimpinan seputar keluarga dari Kepala Suku itu.
Prosesi Rai Fohon dihadiri oleh segenap anggota suku dimanapun berada dan suku-suku terkait.
Maksud dan tujuan upacara Rai Fohon ialah sebagai wujud ungkapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan (Maromak) dan Leluhur (Ama no bein) serta alam yang telah memberikan hasil panen menjadi melimpah.
Suku Babotuk memiliki keyakinan bahwa segala bentuk rezeki yang diterima adalah hasil pemberian secara cuma-cuma oleh sang pencipta sehingga patut untuk disyukuri dengan cara doa dan persembahan kepada leluhur yang dipercaya.
Selain ungkapan syukur ritual Rai Fohon juga dilakukan sebagai makna mengambil kekuatan kepada leluhur yang mana dalam ritual ini di akhiri dengan proses Kaba (Memberi tanda pada beberapa bagian tubuh seperti testa, dada, kedua telapak tangan dan dua telapak kaki.
Diketahui diperbolehkan melakukan Kaba adalah orang-orang tua kepada anak atau orang yang di tuakan.
Selain beberapa tujuan tersebut Rai Fohon juga bermakna buang sial yakni dengan cara melakukan Kaba dan dibuang ke arah matahari terbenam.
Reporeter: Lusianus Oni Lalian
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.