TTU,PRS- Desa Tukuneno, yang terletak di Kecamatan Tasi Feto Barat, Kabupaten Belu, Jumat (30/06/2023), menjadi saksi dari upacara tradisional yang sangat istimewa.
Suku Babotuk, suku asli yang mendiami wilayah tersebut, menggelar ritual Rai Fohon untuk merayakan hasil panen padi yang melimpah.
Tradisi ini memperlihatkan keselarasan antara manusia dan alam dalam mencapai kesejahteraan bersama. Mari simak detail dari ritual syukuran tersebut.
Pengenalan tentang Suku Babotuk dan Desa Tukuneno merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tasi Feto Barat, Kabupaten Belu.
Desa ini, dihuni oleh Suku Babotuk, suku asli yang memiliki kehidupan agraris dan sangat bergantung pada hasil pertanian.
Masyarakat Suku Babotuk melestarikan tradisi dan budaya mereka dengan menjaga adat-istiadat serta menjunjung tinggi kearifan lokal.
Sedangkan Rai Fohon atau syukuran hasil Panen Padi oleh suku Babotuk dimana sebuah Ritual adat yang digelar setiap tahun sekali pada bulan Juli atau Agustus setelah padi dipanen sesuai konsensus bersama para orang tua atau yang di tuakan dalam suku Babotuk.
Rai Fohon atau tradisi panen padi baru dikenal sebuah ritual berlandaskan keyakinan bersama atas hal-hal spiritual yang tidak terlepas dari kebudayaan masyarakat setempat dan dipercayai secara turun-temurun memiliki peran yang besar terhadap kehidupan masyarakat suku Babotuk.
Sarana Upacaranya yakni membawa Padi hasil panen baru sebagai wujud persembahan kepada leluhur serta ayam jantan maupun betina dan diwajibkan adalah ayam kampung.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.