Proyek yang menelan anggaran Rp 10 miliar hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Perseroan Terbatas (PT) Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2021 ini ditargetkan rampung di bulan April 2022.
“Kita tidak minta adendum karena sisa pekerjaan kita hanya pengaspalan saja. Sisa yang mau di aspal itu paling lama dua Minggu selesai. Jadi dari sisa waktu ini sangat memungkinkan untuk diselesaikan,” terang Aryanto.
Selama melakukan pekerjaan, PT Anak Lembata Grup melibatkan perusahan-perusahan lokal sebagai bentuk pemberdayaan dengan merekrut para tukang, mereka yang punya lokasi kuari dan para penyedia material lokal lainya.
“Kalau untuk aspalnya itu diambil dari AMP Merdeka,” sambung Aryanto.
“Kalau untuk produknya itu per Minggu kemarin itu sudah 52-54%, dari sisi deviasinya masih minus 0.7%,” tandas Aryanto.**
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.