“Kita sudah data ada 2 lembaga Sekolah dan 27 rumah warga dan rumah masak garam yang terancam apabila talud penahan ombak tidak di bangun secapatnya” katanya
Sesuai kondisi tersebut, sudah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sikka namun pihak BPBD sudah melakukan pengukuran sekaligus mengerjakan talud penahan ombak hanya sepanjang 10 meter dengan alasan dana habis, sesuai dilansir dimedia Tribunflores Com.
“kami sudah sampaikan ke BPBD melalui Bapak Bupati, sehingga sudah menginstruksikan BPBD, waktu itu masih kepala BPBD pak Muhammad daeng Bakir,”sudah eksekusi sekitar 10 meter dengan alasan dana habis”ujarnya.
Demikian Rasmadi warga desa Nangahele, berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk segera merespon dan membangun kembali talud penahan ombak yang ambruk diterjang gelombang pada bulan Januari lalu.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.