PRS – Pengiriman pelajar ke luar negeri dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing SDM NTT.
Namun, tantangan seperti keterbatasan anggaran, kesiapan bahasa, dan akses informasi menjadi perhatian utama dalam debat ini.
Program ini, jika terealisasi, mampu mencetak generasi muda NTT yang kompeten dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Dalam debat ketiga antar pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT yang berlangsung di Auditorium Undana Kupang pada Rabu (20/11/2024).
Calon gubernur nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyoroti program pengiriman pelajar ke luar negeri.
Ia mempertanyakan kesiapan pasangan calon nomor urut 3 untuk menjalankan program serupa dengan target 5.000 pelajar selama lima tahun.
Pertanyaan dari Melki Laka Lena terhadap paslon nomor 3..
Melki Laka Lena memaparkan bahwa pengelaman baik Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil mengirimkan 1.000 pelajar per tahun ke luar negeri.
Ia bertanya kepada calon gubernur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi, tentang strategi yang akan diterapkan untuk mewujudkan program serupa di NTT.
“Kalau satu tahun 1.000 orang, berarti selama lima tahun harus ada 5.000 pelajar. Kami ingin tahu bagaimana program ini bisa dikerjakan? Sumber daya apa yang akan digunakan untuk mencapainya?” tanya Melki.
Jawaban Paslon Nomor 3…
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.