Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Program Studi PJKR UPG 1945 Siap Lebarkan Sayap

Reporter : Red Editor: Tim Redaksi
Poros NTT News

Kupang,Porosnttnews.com– Lahirnya UPG 1945 NTT, adalah suatu ikhtiar dan kristalisasi perjuangan para kader pendidikan yang ingin membangun manusia terkhusus daerah NTT.

Agar bisa secara mandiri dan berdiri sejajar dengan daerah lain sebagai wujud implementasi PGRI sebagai organisasi profesi sekaligus organisasi perjuangan.

Keberadaan Kampus ini, tidak lepas dari Universitas PGRI Kupang yang sebelumnya telah ada sejak tahun 1996 yang disahkan melalui SK MENDIKBUD NO. 89/D/O/1999, tanggal 10 Mei 1999, dengan 5 Fakultas yang terdiri 11 Program Studi yang menyelenggarakan program pendidikan Strata Satu (S1).

UPG 1945 NTT ingin bertransformasi menjadi Kampus yang ramah bagi masyarakat NTT dan terkhusus bagi warga PGRI yang dicap sebagai daerah tertinggal, terluar dan terbelakang baik secara ekonomi dan pendidikan.

Perbaikan tata kelola dan kompetensi SDM menjadi fokus pasca UPG 1945 NTT sehingga kualitas dan mutu pelaksanaan Tri Dharma pendidikan dapat diwujudkan agar menjadi kebanggaan masyarakat, pemerintah dan warga PGRI di NTT.

Universitas Persatuan Guru 1945 Nusa Tenggara Timur (UPG 1945 NTT), adalah Universitas yang selalu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai dasar dalam merencanakan perkuliahan.

Baca Juga :  Optimalisasi Peran MGMP Bahasa Indonesia Dalam Mewujudkan Gerakan Merdeka Belajar

Itu sebabnya UPG 1945 NTT mampu bersaing dalam dunia pendidikan, sehingga menjadi Perguruan Tinggi swasta terkemuka di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Alumnus UPG 1945 NTT banyak diterima pada Instansi Pemerintahan dan Instansi Swasta sesuai bidang keahliannya masing-masing.

Untuk program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi UPG 1945 NTT sudah banyak produk yang di hasilkanya, dan sudah banyak menjadi guru-guru profesional di seluruh penjuru Indonesia. Peran guru dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh dengan sukses atau tidak pendidikan tersAebut kedepannya.

Bagaikan kapal yang sedang berlayar, guru adalah nahkoda yang mengarahkan, membimbing dan memberi petunjuk ke awak kapalnya agar kapal tersebut dapat berjalan dengan baik menuju tempat tujuannya.

Dalam pendidikan formal di sekolah, guru memegang kendali penuh terhadap anak didik/peserta didik dalam kelas. Baik atau tidaknya pembelajaran dalam kelas bergantung pada guru sebagai ujung tombaknya.

Jaman sekarang beberapa guru sering menyalahartikan perannya sebagai pendidik untuk siswa.

Mereka mengganggap tugas guru hanya mentransfer ilmu di dalam kelas, cukup itu saja padahal pada kenyataannya tidak hanya itu.

Baca Juga :  Mahasiswa Fakultas Hukum Undana Terlibat dalam Kuliah Lapangan Hukum Adat di Camplong, Kupang

Guru digugu dan ditiru, apapun yang guru lakukan sedikit banyak akan memberi dampak secara langsung atau tidak langsung kepada siswa.

Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai – nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain”.

Maka dari itu alangkah baiknya dan seharusnya guru memiliki sikap dan sifat yang baik agar para siswa yang diajarnya dapat meniru dan mencontoh perilaku-perilaku baik tersebut.

Dengan kata lain guru harus memiliki kualitas yang baik untuk menjadikan pendidikan lebih bermutu untuk itu UPG 1945 NTT menyiapkan guru-guru hebat dan kualitas.

Guru bukan hanya mampu memberikan pelajaran tentang materi di dalam kelas namun guru juga harus memiliki kepribadian yang baik untuk diteladani oleh siswanya.

Dengan kepribadian yang baik tersebut nantinya akan memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku siswa disekolah. Guru juga harus mampu memilih metode atau pembelajaran seperti apa yang pas untuk anak didik mereka.