Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Perbedaan Perekonomian Negara Maju dan Negara Berkembang, Fokus pada Progres Indonesia

Poros NTT News
Gambar Istimewa Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati.

Jakarta,PRS – Perekonomian global terus mengalami dinamika yang signifikan, memengaruhi negara-negara maju dan berkembang.

Dalam konteks ini, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki peran penting dalam menyikapi perubahan.

Dikutip dari situs Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa pada tahun 2022.

Presidensi G20 Indonesia 2022 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger,” menekankan kerja sama global untuk pulih dan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Selain itu,dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram Investorcoffee yang dikutip melalui video tersebut pada hari Jumat,15/12/2023.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan perbandingan pendekatan perekonomian antara negara maju dan negara berkembang,dalam video singkat tersebut, Menteri Keuangan berbagi pandangannya berdasarkan pengalaman tinggal di Amerika Serikat.

“Saya tinggal di Amerika Serikat (AS) cukup lama,” ujarnya.

Dalam pengamatannya, ia menyatakan bahwa orang di Negara maju tidak jauh berbeda dengan kita dalam hal makan pagi sama kita makan pagi juga, dari sekolah juga sama, nga lebih pintar dari kita.”tambahnya.

Baca Juga :  Ketua Dekranasda NTT: Utamakan Program Pemberdayaan Bagi Perempuan dan Penyandang Disabilitas

“Saya perhatikan sistemnya adalah mereka punya aset, kerja keras, orangnya kerja biasa-biasa saja,” ungkap Menteri Keuangan.

Ia menyoroti bahwa di negara maju, sistem perekonomi memastikan bahwa semua aset bekerja dengan optimal.

“Sistem perekonomian di Negara maju memastikan bahwa semua aset harus bekerja sangat keras. Nga ada uang nganggur, nga ada space nganggur, nga ada barang nganggur, nga ada capital nganggur.