Lebih lanju Albert Amtiran mengatakan membantu meningkatkan kondisi ekonomi kaum muda di NTT, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Futuremakers project, memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan bisnis anyaman ramah lingkungan.
Program yang didukung oleh Standard Chartered Foundation ini akan dilaksanakan hingga 2023, dengan target sebanyak 400 peserta kaum muda, yang terdiri atas 240 orang perempuan dan 100 penyandang disabilitas.
“Kita mempunyai harapan, program ini bisa menjadi solusi ekonomi yang inklusif bagi kaum muda di NTT.”
Para peserta Futuremakers juga diharapkan bisa menjadi contoh praktik bisnis ramah lingkungan yang tetap menguntungkan kaum muda,” ujar Albert Amtiran, Futuremakers Project Manager Plan Indonesia, usai menghadiri kunjungn Ketua Dekranasda NTT.
Peserta program Futuremakers terus mengikuti pelatihan dan pendampingan bisnis mikro berbasis pasar di sektor kerajinan.
Selanjutnya, sebanyak 200 orang muda dari Kota dan Kabupaten Kupang diharapkan dapat membuka bisnis di sektor kerajinan yang ramah lingkungan, seperti bisnis anyaman bambu atau tanaman Purun yang biasa ditemukan di dekat rawa.
Teknik bisnis ramah lingkungan ini diajarkan kepada peserta melalui kemitraan dengan Du Anyam yang bergerak di bidang kriya ramah lingkungan, organisasi Persani NTT, dan organisasi disabilitas lainnya di NTT.
Diharapkan, melalui program Futuremakers, kaum muda memiliki kemampuan ekonomi yang komperhensif untuk terus berdaya dan melanjutkan kehidupan secara bermakna.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.