Kupang,PRS– Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Adji menyampaikan bahwa Informasi prakiraan awal musim kemarau Tahun 2023 di NTT terjadi di bulan April dan puncaknya di bulan Agustus tahun 2023.
“Jadi kami menghimbau pemda dan masyarakat lebih siap terhadap dampak musim kemarau, karena ada beberapa kabupaten di NTT memiliki potensi bencana kekeringan,” ujar Adji Kamis,30/03/2024.
Oleh karena itu, menghadapi musim kemarau, Pemerintah Provinsi NTT meminta petani untuk beralih ke tanaman holtikultura.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pertanian NTT Lucky F. Koli Menjawabi, untuk menghadapi musim kemarau di bulan April 2023, Pemerintah Provinsi NTT akan menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan jenis tanaman yang lebih adaptasi terhadap kekeringan.
Menurutnya Pemprov NTT sangat mendorong petani untuk beralih ke tanaman holtikultura, karena selain dapat tumbuh dengan baik di musim kemarau, juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Kita berharap petani dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan produksi dan pendapatan menanam kacang – kacangan, terutama kacang hijau, kelor, sorgum dan jagung.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.