Mario Memiliki Kekurangan Tidak Bisa Bicara  Viral Mengucapkan Terimakasih Kepada Anggota DPR RI Julie Laiskodat

Poros NTT News
(Gambar, Posisi Mario Lado bersama Juru Bicaranya Sementara Menjelaskan Cara Membuat Kopi Robusta Rasanya Beda)

Kupang, Porosnttnews.com- Program kebijakan pemerintah bagi penyandang disabilitas (penyandang cacat) cenderung berbasis belas kasihan (charity), sehingga kurang memberdayakan penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai masalah.

Satu sisi kurangnya sosialisasi peraturan perundang -undangan tentang penyandang disabilitas menyebabkan perlakuan pemangku kepentingan unsur pemerintah dan swasta yang kurang peduli.

Mario lado salah satu difabel yang mengalami kekurangan pendengaran hingga tidak bisa bicara namun menyelesaikan pendidikan sarjana disalah satu perguruan tinggi Universitas Mercu Buana Jakarta Barat.

Poros NTT News
(Mario Memulai Menunjukan Kemampuan Cara Membuat Kopi Sesuai proses Tahapnya)

Selesai kulia ia pulang kedaerah asalnya untuk membentuk Komunitas Tuli Kupang ( KTK) karena merasa posisi ini sangat diabaikan pada dunia kerja. Ternyata sosok pria ini punya keinginan menciptakan lapangan kerja untuk sahabat komunitasnya sesuai yang disampaikan salah satu Juru Bicara Isyarat (JBI) oleh Ike Mauboy pada hari Jumad, 21 januari 2021, diruangan praktek Dekranasda NTT.

Saat ditemui memang sosok Mario selaku guru juga mengajar di dua lembaga baik SLB Efata  dan SLB dinaibonat sampai dengan niat membentuk Komunitas Tuli Kupang ( KTK) untuk menujunkan kemampuan bahwa kami bisa dan terbiasa jika posisi kami bisa diberikan kesempatan.

Baca Juga :  Ramalan Shio Keberuntungan di Awal Tahun Baru 2024: Petunjuk Astrologi untuk Sukses dan Kesejahteraan

Seperti diperlihatkan salah satu praktek dipertunjukan-Nya cara membuat kopi robusta dengan rasa berbagai macam-macam. Tentu semua bisa, namun akan menjadi beda, ketika tahap –tahapnya tidak dikuasi secara baik, Jelas Mario pada saat membuat secangkir kopi melalui Juru Bicara Isayarat  Ike Mauboy.

Mario mengatakan kita juga punya rasa takut membuat kesalahan apa lagi rencana membuat caffe yang beremerek tentu menarik peminat tapi tidak mudah namun bagaimana  kita bisa membantu membuka lapangan kerja bagi komunitas difabel.

Seiring berjalannya pengelaman kecil ini, timbul curhatan Mario menceritakan bermula dari belajar cara buat kopi bersama ayahnya, namun terdapat keluhan bahwa kalau pada saat saya bicara bahasa isyarat sering orang tua saya melarang agar mengajak untuk bisa bersuara.

Tapi saya juga tidak pernah putus asa dengan keadaan,  lalu tidak lama kemudian ia dipertemukan dengan Ibu Julie Laiskodat untuk menceritakan apa tujuan yang ingin di harapkan oleh mario ternyata ada respon baik  salah satu Anggota DPR RI ini.

Exit mobile version